Sabtu, 10 September 2011

review 2

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion
By Marsigit

Dalam mengembangkan metode belajar mengajar, seorang guru perlu merencanakan skenario mengajar yang berupa rencana kegiatan siswa, pendistribusian tugas, pengembangan penilaian metode, dan memantau kemajuan prestasi siswa. dalam mengembangkan pengalamannya guru juga perlu berpartisipasi dalam lokakarya atau seminar sehingga  guru dapat melakukan proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Siswa juga terlibat langsung sehingga mereka menikmati proses pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas matematika dan ilmu pendidikan pemerintah perlu:
1.      mengimplementasikan kurikulum yang lebih cocok yaitu lebih sederhana dan fleksibel
2.      mendefinisikan kembali peran guru yaitu guru harus memfasilitasi kebutuhan siswa untuk belajar
3.      mendefinisikan kembali peran kepala sekolah, kepala sekolah harus mendukung pengembangan professional guru dengan mengajukan mereka untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam ilmiah, pertemuan dan pelatihan
4.      Mendefinisikan peran sekolah, sekolah harus mempromosikan manajemen berbasis sekolah
5.      mendefinisikan kembali peran pengawas; pengawas harus memiliki latar belakang yang sama sebagai guru yang mereka awasi agar dapat melakukan supervisi akademik
6.      meningkatkan otonomi guru untuk berinovasi matematika dan ilmu pengetahuan dan belajar mengajar
7.      mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas; komunikasi antara dosen dan guru harus ditingkatkan, ini bisa dilakukan melalui penelitian tindakan kolaboratif dan bertukar pengalaman melalui seminar dan lokakarya
8.      mendefinisikan sistem evaluasi, dan
9.      untuk memperpanjang proyek untuk mempromosikan paradigma baru dan inovasi pendidikan.
Maka berdasarkan Keputusan Menteri No 22, 23, 24 tahun 2006, itu dimulai pada Juni 2006, Indonesia Pemerintah berkomitmen untuk menerapkan kurikulum baru untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang disebut KTSP "Kurikulum Berbasis Sekolah". Kurikulum Berbasis Sekolah ini menggabungkan dua paradigm. satu sisi menekankan pada kompetensi siswa, sementara sisi lain proses kekhawatiran siswa dalam belajar. Sekolah Berbasis Dasar matematika kurikulum menguraikan bahwa tujuan mengajar pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:
1.      untuk memahami konsep matematika, menjelaskan hubungan dan menerapkan dalam memecahkan masalah secara akurat dan efisien.
2.      untuk mengembangkan keterampilan berpikir dalam belajar pola dan karakteristik matematika, untuk memanipulasi mereka dalam rangka untuk menggeneralisasi, membuktikan dan menjelaskan ide-ide dan proposisi matematika.
3.      untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, menguraikan model matematika, memecahkan dan memperkirakan hasil yang akan didapatkan.
4.      mengkomunikasikan ide-ide matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lainnya.
5.       untuk mengembangkan apresiasi dari penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, keingintahuan, pertimbangan, dan mengembangkan kemauan dalam matematika belajar serta tangguh dan percaya diri.
Dari kurikulum tersebut menyatakan bahwa dapat dipelajari belajar matematika melibatkan berbagai pengajaran bidang pengetahuan dan banyak keterampilan. Ketika pengetahuan baru muncul siswa perlu mengembangkan sikap matematika mereka untuk dapat memecahkan masalah
Katagiri, S. (2004) menunjukkan bahwa, untuk mengembangkan sikap matematika, siswa harus menyadari sebelum belajar merasakan "perlunya" dan merasakan kebutuhan atau keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru. Ini menyimpulkan bahwa penting untuk melakukan kelas berbasis penelitian untuk menyelidiki diperlukan faktor pendorong terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Proyek Lesson Study terbukti sangat efektif dalam mengangkat semangat siswa dalam belajar ilmu pengetahuan, membantu siswa untuk mengembangkan eksperimental,  keterampilan diskusi, dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan konsep mereka sendiri. Itu juga membuktikan bahwa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme siswa dapat menemukan gaya terbaik mereka dalam belajar.

Reviewed by : Purwoko Wahyu Hutama

Tidak ada komentar: