Kamis, 27 September 2012

Definisi Filsafat


Filsafat merupakan tata cara dalam berpikir. Banyak hal di dunia ini yang apabila dilakukan terdapat tata cara bagaimana melakukan hal tersebut. Seperti dalam melakukan ibadah, tentu saja terdapat tuntunan atau tata cara dalam melakukannya. Begitu pula dalam berpikir, terdapat adab atau tata cara yang dapat dipelajari dalam melakukan olah pikir. Jika kita mempelajari tata cara filsafat sama saja dengan kita sedang berfilsafat.
Filsafat sendiri mempunyai karakter ultima, yakni puncak. Puncak berpikir, puncak keadaan, ataupun puncak urusan dunia. Walaupun terdapat kendala dalam berfilsafat yakni berasal dari keadaan. Karena kehidupan tidak akan lepas dari keadaan, karena pentingnya keadaan maka dalam filsafat kehidupan dapat didefinisikan sebagai keadaan. Sedangkan unsur dari keadaan adalah potensi dan fakta. Artinya dalam menjalani kehidupan, manusia mempunyai unsur keadaan potensi dan fakta. Potensi merupakan suatu keinginan atau cita-cita yang ada pada diri manusia. Sedangkan fakta merupakan hal yang sudah terjadi atau dialami oleh manusia. Dalam mempelajari filsafat atau melakukan filsafat hanya perlu dua macam bekal yaitu berpikir kritis (berlogika) dan pengalaman.
Dalam berfilsafat harus dimulai dari pemikiran-pemikiran yang sepele, sehingga dalam berfilsafat tidak perlu menunggu suatu kejadian yang besar. Tetapi letak filsafat bukan seperti karakternya ultima (tertinggi), diatas filsafat masih ada yang lebih tinggi lagi yakni spiritual. Maka metode berfilsafat pada hal tertentu sama dengan metode spiritual dan juga menyangkut metode keilmuan serta menyangkut metode-metode dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga metode yang digunakan untuk mempelajari filsafat adalah metode kehidupan karena sesungguhnya filsafat sendiri adalah hidup. Metode hidup adalah apa yang kita alami dari semenjak lahir sampai sekarang kita menghirup nafas. Kita pernah menulis, membaca, berjalan, menjelaskan, bertanya, itu semua adalah metode hidup yang pernah kita alami. objek filsafat adalah segala yang ada dan yg mungkin ada. segala yang mungkin ada segala sesuatu yang belum diketahui. Dan segala yang ada adalah yang sudah diketahui. sedangkan alat yang dipakai untuk filsafat adalah bahasa tapi tidak semua bahasa tetapi yang digunakan bahasa analog. Analog itu tidak sekedar kiasan. Bisa juga bermakna sindiran.
Untuk mengetahui filsafat lebih kita perlu banyak pertanyaan, sehingga dalam berfilsafat adalah mengutarakan banyak pertanyaan. tetapi dalam berfilsafat juga harus diimbangi dengan spiritual. Setinggi-tinggi ilmu, secanggih eknologimu jangan sampai meninggalkan spiritual. jika dapat dibandingkan, maka perbandingan berfikir filsafat dengan spiritual adalah 1: 10. Sejauh-jauh pengembaraan dalam filsafat, maka anda harus kembali kepadsa spiritual. Untuk mncari tuhan kita harus mengandalkan hati karena tuhan ada dalam hati bukan pikiran.